Tradisi Unik Jepang Makan Sushi Diatas Tubuh Wanita Tanpa Busana


Di Jepang, makan sushi memiliki tradisi yang sangat unik. Ini disebut nyotaimori, yang berarti sushi disajikan di atas tubuh wanita telanjang. Apa tradisi ini? 

Seperti Indonesia, Jepang memiliki banyak budaya dan tradisi. Salah satu yang unik dan menarik perhatian negara lain adalah tradisi nyotaimori. 

Nyotaimori adalah tradisi makan sushi telanjang atau di atas wanita telanjang. Ternyata ini adalah tradisi kuno yang awalnya dilakukan untuk menghormati samurai yang memenangkan pertempuran. 

Belakangan, tradisi ini sering digunakan pada pesta ulang tahun atau pesta mudik, seperti dikutip Guardian (07/09/19).



Ketentuan eksekusi Nyotaimori berlaku

Pertama, bagian tubuh wanita yang penting harus ditutupi, biasanya dengan ornamen. Sebelum pesta, tubuh wanita harus dibersihkan secara khusus dengan sabun yang tidak diberi wewangian. Pengunjung tidak diperbolehkan berbicara dengan model sambil memakan sushi dari tubuh wanita ini. Namun, 

Model diizinkan untuk mengobrol dengan pengunjung. Pelanggan dapat mengambil sushi hanya dengan sumpit. Mereka tidak boleh berkomentar atau membuat gerakan yang tidak pantas. 



Banyak restoran mengadopsinya untuk menarik pelanggan 

Tradisi nyotaimori ini kemudian diadopsi oleh banyak restoran sushi Jepang. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian pengunjung, sehingga restoran akan mendapatkan keuntungan yang besar. 

Tradisi nyotaimori ini juga mendapat perhatian di media Barat. Bahkan tradisi makan sushi dari atas tubuh wanita telanjang menjadi fenomena yang menarik perhatian selebriti Hollywood di tahun 90-an. 

Secara tradisional, sushi dimakan langsung dari kulit wanita. Namun, undang-undang sanitasi di beberapa negara melarang hal ini dan mengharuskan restoran untuk menutupi tubuh wanita dengan plastik untuk mencegah kontak kulit dengan makanan. 



Sayangnya, tradisi nyotaimori ini menuai kritik tajam dari kaum feminis setelah diperkenalkan di sebuah restoran sushi di kota Kunming, Tiongkok yang konservatif. 

Menurut kaum feminis, tradisi ini menunjukkan penghormatan terhadap perempuan. Tradisi ini dilarang di banyak negara, bahkan di Jepang. 

Nyotaimori membahayakan kesehatan model. Selain dianggap tidak menghormati perempuan, tradisi nyotaimori ini juga dapat membahayakan kesehatan model. Betapa tidak, para model dilatih untuk berbaring diam selama berjam-jam. 



Mereka harus menahan kemungkinan percikan air dingin yang tidak disengaja dan rangsangan sumpit. Juga, untuk menjaga sushi dan sashimi tetap segar dan tidak rusak, mereka harus disimpan di tempat yang sejuk selama berjam-jam. 

Dan selama ini para model harus mengalami memasak, karena mejanya dingin. Banyak model memiliki masalah kesehatan seperti pilek, bronkitis, dan infeksi pernapasan.

Komentar